Sebagai bentuk transparansi dan keterbukaan antara pihak sekolah dan orang tua siswa, SMPN 4 Malangbong kembali menggelar rapat orang tua siswa pada Rabu, 23 April 2025. Rapat ini berlangsung di Aula Sekolah dan dihadiri oleh Kepala Sekolah, jajaran guru, perwakilan komite sekolah, serta para orang tua/wali siswa dari kelas 7, 8, dan 9.
Dua agenda penting dibahas dalam pertemuan kali ini:
- Pembatalan kegiatan perpisahan dan kenaikan kelas tahun ajaran 2024/2025
- Sosialisasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) oleh PKS Kesiswaan


Kepala SMPN 4 Malangbong membuka rapat dengan menyampaikan informasi bahwa kegiatan perpisahan kelas 9 dan kenaikan kelas 7 & 8 tahun ini resmi dibatalkan. Keputusan ini didasarkan atas Himbauan dari Gubernur Jawa Barat dan hasil rapat dengan Rayon 5 serta hasil evaluasi dengan internal sekolah yang lebih mengutamakan efisiensi serta fokus pada pendidikan.
“Kami memahami bahwa momen perpisahan sangat ditunggu-tunggu, namun kami juga harus mengedepankan asas keadilan dan keseimbangan,” ujar Kepala Sekolah.
Komite Sekolah menekankan dan memutuskan bahwa pembatalan kegiatan tidak mengurangi makna pencapaian siswa, karena sekolah tetap akan melaksanakan:




- Pembagian rapor secara hikmat
- Syukuran sederhana di tingkat kelas
- Motivasi belajar menjelang jenjang selanjutnya
Orang tua menyambut keputusan ini dengan lapang dada dan memahami alasan dibalik pembatalan. Beberapa orang tua juga menyampaikan bahwa mereka lebih setuju dana yang sebelumnya direncanakan untuk perpisahan dialihkan untuk pengembangan pembelajaran atau kebutuhan siswa yang lebih penting.
Agenda kedua dilanjutkan dengan penyampaian materi dari PKS Kesiswaan, yang menjelaskan bahwa saat ini PKRS merupakan bagian penting dari pembinaan karakter remaja, terutama di jenjang SMP.
Materi PKRS ini bertujuan untuk:
- Memberikan pemahaman kepada siswa mengenai perubahan fisik dan psikologis di masa pubertas
- Menanamkan nilai tanggung jawab, menjaga diri, dan memahami batasan dalam pergaulan
- Menekan potensi risiko perilaku menyimpang dan menjaga kesehatan reproduksi remaja
PKS Kesiswaan menyampaikan bahwa pendidikan ini akan dilakukan secara terjadwal, dan tentunya dengan pendekatan yang sesuai nilai-nilai agama dan budaya lokal.


“Kami tidak mengajarkan hal yang vulgar. Kami justru ingin melindungi anak-anak dari ketidaktahuan, hoaks internet, dan pengaruh buruk dari luar yang tidak terkontrol. Pendidikan ini adalah bentuk perlindungan dari kami sebagai pendidik,” tegas PKS Kesiswaan.
Para orang tua menyambut baik program ini. Banyak yang merasa terbantu karena sering merasa bingung menjelaskan topik-topik sensitif kepada anak-anak mereka.
Rapat ditutup dengan sesi tanya jawab dan kesepakatan bersama. Sekolah juga mengajak para orang tua untuk terus menjalin komunikasi terbuka, serta bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk perkembangan akademik maupun karakter anak-anak.
SMPN 4 Malangbong berkomitmen untuk terus menjadi sekolah yang tidak hanya unggul dalam akademik, namun juga membekali siswa dengan nilai-nilai kehidupan yang kuat dan relevan dengan tantangan zaman.
📷 Dokumentasi kegiatan ini dapat dilihat melalui media sosial resmi:
🌐 Website: www.smpn4malangbong.sch.id
📲 Instagram: @smpn4mlb_official
Tiktok : @smpn4mlb_official
